Matius 26: 36--46
"Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa." (Matius 26:39a)
Saya harus mengakui bahwa saya telah merasakan bahwa berdoa itu adalah kegiatan yang membosankan, membingungkan, dan memerlukan ketekunan. Terkadang, saya menunda-nunda untuk berdoa dan kemudian menyadari bahwa saya tak sanggup menahannya. Saya menyadari bahwa berdoa yang sebenarnya adalah disiplin yang sukar dan berat.
Kita sering berpikir bahwa doa adalah persiapan untuk peperangan, tetapi Kristus menunjukkan kepada kita bahwa doa adalah peperangan itu sendiri. Doa adalah inti dari pekerjaan-Nya.
Di tempat manakah keringat Yesus mengalir seperti tetesan darah? Bukan di istana Pilatus, ataupun di jalan menuju Golgota, namun di Taman Getsemani. Di sana, Ia "mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup untuk menyelamatkan-Nya dari maut" (Ibrani 5:7).
Jika saya menyaksikan pergumulan-Nya pada malam itu, saya mungkin akan salah menafsirkan situasi dan berkata, "Bila Ia sangat hancur dan yang Ia lakukan hanyalah berdoa, apakah yang Ia akan lakukan pada saat Ia menghadapi krisis yang sesungguhnya? Mengapakah Ia tidak menghadapi pencobaan ini dengan suatu kepercayaan diri yang tenang seperti ketiga teman-Nya yang sedang tertidur?" Namun pada saat pencobaan datang, Yesus berjalan ke kayu salib dengan penuh keberanian, sedangkan ketiga teman-Nya ketakutan dan lari.
Apakah kita telah salah mengartikan pentingnya doa? Daripada menganggap doa sebagai permohonan akan pertolongan untuk melakukan pekerjaan Allah, bukanlah lebih baik kita memandang doa sebagai tugas itu sendiri?
Sesuatu terjadi tatkala kita berdoa, Ambillah posisi, dan tinggallah tetap di situ, Bergumullah hingga hari berlalu; Marilah kita berdoa.
Doa tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi alat menghemat pekerjaan.
Sekarang ini adalah keyakinan bahwa kita di dalam Dia, bahwa jika kita meminta sesuatu menurut kehendak-Nya, Ia mendengar kita.
-1 Yohanes 5:14
Ketika orang mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah menjawab doa-doa mereka, apa mereka benar-benar katakan adalah mereka berdoa dan tidak menyukai jawabannya. Tidak adalah sebagai banyak jawaban sebagai ya. Jadi jika Anda telah berdoa untuk sesuatu dan Tuhan bilang tidak, jangan mengatakan bahwa Tuhan tidak menjawab doa-doa Anda. Hal ini lebih akurat untuk mengatakan bahwa Anda tidak menyukai jawaban yang Allah berikan kepada Anda.
Tujuan utama doa adalah untuk menyelaraskan kehendak Anda dengan kehendak Tuhan. Seperti 1 Yohanes 5:14 memberitahu kita, "Sekarang ini adalah keyakinan bahwa kita di dalam Dia, bahwa jika kita meminta sesuatu menurut kehendak-Nya, Ia mendengar kita." Jadi jika Anda ingin melihat doa-doa Anda dijawab dalam afirmatif, jika Anda ingin Allah untuk mengatakan ya untuk doa-doa Anda lebih sering, maka Anda harus berdoa sesuai dengan kehendak Allah.
Yesus mengajar murid-muridNya untuk berdoa, "datang kerajaan Anda. Anda akan dilakukan di bumi seperti di surga" (Luke 11:2). Benar berdoa tidak mengatasi keengganan Allah; itu adalah meletakkan terus kemauan-Nya. Doa tidak mendapatkan akan Anda di surga, melainkan semakin Allah akan di bumi.
Bila Anda telah hidup untuk sementara, Anda mulai mengerti bahwa Tuhan tahu lebih dari yang Anda lakukan. Dan Anda bahkan akan berterima kasih kepada Tuhan atas doa-doa terjawab. Anda akan berterima kasih kepada Allah bahwa Dia bilang tidak kepada Anda pada waktu sebelumnya, karena Anda akan menyadari, dengan 20/20 belakang, bahwa Anda tidak tahu apa yang Anda minta pada saat itu. Jadi jangan pernah takut untuk berdoa, "datang kerajaan Anda. Anda akan dilakukan di bumi seperti di sorga" (Lukas 11:2).
Tujuannya adalah untuk berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan tidak ada yang berada di luar jangkauan doa kecuali yang berada di luar kehendak Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar