Filipi 2:13 Karena Tuhan yang sedang bekerja di dalam kamu, baik untuk akan dan bekerja untuk keridhaan-Nya
Kami menyajikan Yesus sebagai Mesias yang datang untuk mati bagi dosa-dosa kita. Kami memberitahu orang-orang bahwa jika mereka menerima Kristus mereka akan masuk surga ketika mereka mati. Apa yang salah dengan itu? Pertama, hanya setengah Injil. Kedua, memberikan kesan bahwa hidup kekal adalah sesuatu yang kita dapatkan ketika kita mati. Yesus harus mati bagi dosa untuk menyembuhkan penyakit yang menyebabkan kita mati. Kemudian Dia memberikan kita kehidupan, membuat kita kreasi baru dalam Kristus.
Misalkan Anda seorang pelacur. Suatu hari Anda mendengar bahwa raja telah memutuskan bahwa semua pelacur diampuni. Karena Anda seorang pelacur, itu berita besar! Tetapi apakah ini berarti mengubah perilaku Anda atau diri Anda-persepsi? Mungkin tidak. Anda dapat menari di jalan-jalan untuk sementara, tapi kemungkinan Anda akan terus dalam panggilan yang sama Anda. Anda akan melihat diri Anda sebagai tidak lebih dari seorang pelacur diampuni.
Sekarang anggaplah raja tidak hanya memaafkan Anda, tetapi ia membuat Anda pengantinnya juga. Kau ratu. Apakah itu akan mengubah perilaku anda? Tentu saja. Mengapa Anda ingin hidup sebagai pelacur jika Anda ratu?
Gereja adalah mempelai Kristus! Anda jauh lebih mungkin untuk mempromosikan kerajaan jika Anda adalah ratu daripada seorang pelacur diampuni. Kami tidak ulat ditebus, kita adalah kupu-kupu. Mengapa Anda ingin merangkak di beberapa kerendahan hati palsu ketika Anda dipanggil untuk me-mount dengan sayap seperti rajawali?
"Saya akan dipenuhi dengan bangga jika saya percaya bahwa," kata skeptis. Anda dikalahkan jika Anda tidak percaya! Kerendahan hati adalah tidak menempatkan diri turun ketika Allah mencoba membangun Anda. Self-kehinaan memiliki penampilan hikmat, tetapi tidak memiliki nilai terhadap kegemaran kedagingan menurut Kolose 2:23. Kerendahan hati adalah keyakinan ditempatkan dengan benar. Kita perlu menjadi seperti Paulus dan "tidak menaruh percaya pada daging" (Filipi 3:3). Mari kita menaruh kepercayaan kita kepada Allah: "Karena Allah yang sedang bekerja di dalam kamu, baik untuk akan dan bekerja untuk kesenangan yang baik-Nya" (Filipi 2:13).
Doa: Tuhan, terima kasih karena tidak hanya memaafkan saya tetapi juga untuk mengambilku sebagai pengantinMU. Semoga realisasiku bentuk berjalan denganMu Tuhan hari ini.
Sabtu, 30 Oktober 2010
Rabu, 13 Oktober 2010
Prayer Soul
Lord Jesus
When I choose to follow you,
You change the direction of my life
I really want to follow your trail
because your steps brought me
to truth and blessing,
instead the path of uncertainty
which brings bitterness and regret
Jesus
Make my heart remains faithful
and my eyes remained fixed on
you show me the way
on the journey in the world
leading to an eternal home
Jesus,
Emphasize was in my heart that thy word,
"Follow Me", is beyond,
importance of other missions
at the call of my life
I pray, for my goals, achievements,
and my ambition was never contradict
with the main vocation
whom you have set for me
Lord's,
I hope all who seek
a strong foundation for the growth of my faith
and bring glory to Your name,
either in life or death
Amen
~Lord's Prayer ~Doa Bapa Kami ~ 主祷文 ~Zhǔ dǎo wén
Do not say FATHERif the daily did not apply as a child of God
Do not say WEif you live in the selfishness of your own
Do not say WHICH IS IN HEAVENif only the thought of worldly things and pleasures himself
Do not say hallowed be Thyif not respect him
Do not say thy will Beif you do not want to accept it if it is heavy and bitter reality
Do not say Give us FOOD ON THIS DAY if not concerned about the hungry, the illiterate, miserly to give social funds, donations, arrogant towards the poor and without hope for tomorrow
Do not say forgive OUR FAULTif you still have the hatred for your brother, your neighbor
Do not say DO NOT LET OUR FALL IN TEMPTATIONif you still intend to sin against each other or anything else
Do not say deliver us from evilif you do not dare take a position against crime
Jangan mengatakan BAPA
kalau sehari-hari tidak berlaku sebagai anak Tuhan
Jangan mengatakan KAMI
kalau engkau hidup tersendiri dalam egoisme-mu
Jangan mengatakan YANG ADA DI SURGA
kalau hanya memikirkan hal-hal duniawi dan kesenangan sendiri
Jangan mengatakan DIMULIAKANLAH NAMAMU
kalau tidak menghormatiNya
Jangan mengatakan JADILAH KEHENDAKMU
kalau tidak mau menerimanya bila ternyata adalah kenyataan berat dan pahit
Jangan mengatakan BERILAH KAMI MAKANAN PADA HARI INI
kalau tidak prihatin akan mereka yang lapar , orang buta huruf , kikir untuk memberi dana sosial, sumbangan, angkuh terhadap si miskin dan tanpa harapan untuk besok
Jangan mengatakan AMPUNILAH KESALAHAN KAMI
kalau masih menyimpan kebencian terhadap saudaramu, sesamamu
Jangan mengatakan JANGAN BIARKAN KAMI JATUH DALAM PENCOBAAN
kalau masih bermaksud berbuat dosa terhadap sesama atau apa pun juga
Jangan mengatakan BEBASKANLAH KAMI DARI YANG JAHAT
kalau tidak berani mengambil posisi melawan kejahatan
不要说父亲如果每天没有申请成为神的儿女
不要说我们如果你住在你自己的自私
不要说在天上的如果只想到自己世间万物和乐趣
不要说是你的神圣如果不尊重他
不要说你将是如果你不想接受它,如果它是沉重和痛苦的现实
不要说给我们在此天的食物如果不关心饥饿,文盲,吝啬给社会基金,捐款,对穷人傲慢和没有明天的希望
不要说原谅我们的过错如果你仍然有你哥哥的仇恨,你的邻居
不要说不要让我们的诱惑秋季如果你仍然想得罪对方或其他任何
不要说救我们脱离凶恶如果你不敢采取打击犯罪的立场
Bùyào shuō fùqīn
Rúguǒ měi tiān méiyǒu shēnqǐng chéngwéi shén de érnǚ
Bùyào shuō wǒmen
Rúguǒ nǐ zhù zài nǐ zìjǐ de zìsī
Bùyào shuō zài tiānshàng de
Rúguǒ zhǐ xiǎngdào zìjǐ shìjiān wànwù hé lèqù
Bùyào shuō shì nǐ de shénshèng
Rúguǒ bù zūnzhòng tā
Bùyào shuō nǐ jiāng shì
Rúguǒ nǐ bùxiǎng jiēshòu tā, rúguǒ tā shì chénzhòng hé tòngkǔ de xiànshí
Bùyào shuō gěi wǒmen zài cǐ tiān de shíwù
Rúguǒ bù guānxīn jīè, wénmáng, lìnsè gěi shèhuì jījīn, juānkuǎn, duì qióngrén àomàn hé méiyǒu míngtiān de xīwàng
Bùyào shuō yuánliàng wǒmen de guòcuò
Rúguǒ nǐ réngrán yǒu nǐ gēgē de chóuhèn, nǐ de línjū
Bùyào shuō bu yào ràng wǒmen de yòuhuò qiūjì
Rúguǒ nǐ réngrán xiǎng dézuì duìfāng huò qítā rènhé
Bùyào shuō jiù wǒmen tuōlí xiōngè
Rúguǒ nǐ bù gǎn cǎiqǔ dǎjí fànzuì de lìchǎng
Garam
Dalam Khotbah di Bukit ketika Yesus berkata, "Kamu adalah garam dunia..." Pendengar-Nya akan segera mengerti apa yang Ia berkata: "Anda adalah melestarikan faktor dalam budaya hari ini."
Garam tidak hanya merupakan komoditas berharga dalam abad pertama, tetapi juga digunakan sebagai pengawet. Dengan tidak adanya mesin pendingin atau es, garam akan menggosok ke dalam daging untuk menjaga dari proses pembusukan. Selain itu, daging akan diiris menjadi strip ramping, dicelupkan ke dalam larutan garam, dan dengan demikian diawetkan sampai nanti.
Dengan cara yang sama, orang Kristen dapat bertindak sebagai pengawet dalam budaya. Sebagai wakil dari Yesus, anda, sebagai orang percaya, dapat mengubah dinamika ruangan. Bahwa ketegangan sangat mengatakan bahwa Anda adalah wakil Yesus Kristus, dan orang-orang tahu itu. Kehadiran anda membuat perbedaan.
Tapi kita tidak bisa menyengat hati nurani dunia jika kita melawan kita sendiri. Kita tidak bisa menjadi suatu pengaruh bagi kemurnian di dunia jika kita dikompromikan dalam kemurnian kami. Kita tidak dapat digunakan oleh Allah untuk menghentikan korupsi dosa pada orang lain jika telah rusak kita. Yesus berkata, "Kamu adalah garam dunia;?
Tetapi jika garam itu kehilangan rasanya, bagaimana harus itu berpengalaman Hal ini kemudian tidak baik untuk apa-apa melainkan untuk dibuang dan diinjak-injak oleh manusia" (Matius 5:13).
Ini adalah orang Kristen yang berdiri untuk apa yang benar. Ini adalah orang Kristen yang berbicara menentang apa yang salah. Ini adalah orang Kristen yang selalu di garis depan setiap usaha di seluruh dunia untuk membantu orang-orang yang menyakiti, terlepas dari apakah mereka memiliki iman. Itulah apa yang orang Kristen lakukan.
Kita adalah garam dunia.
Lihat, bahwa kamu hidup, bukan sebagai orang bebal tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu, karena hari-hari ini adalah jahat.
Garam tidak hanya merupakan komoditas berharga dalam abad pertama, tetapi juga digunakan sebagai pengawet. Dengan tidak adanya mesin pendingin atau es, garam akan menggosok ke dalam daging untuk menjaga dari proses pembusukan. Selain itu, daging akan diiris menjadi strip ramping, dicelupkan ke dalam larutan garam, dan dengan demikian diawetkan sampai nanti.
Dengan cara yang sama, orang Kristen dapat bertindak sebagai pengawet dalam budaya. Sebagai wakil dari Yesus, anda, sebagai orang percaya, dapat mengubah dinamika ruangan. Bahwa ketegangan sangat mengatakan bahwa Anda adalah wakil Yesus Kristus, dan orang-orang tahu itu. Kehadiran anda membuat perbedaan.
Tapi kita tidak bisa menyengat hati nurani dunia jika kita melawan kita sendiri. Kita tidak bisa menjadi suatu pengaruh bagi kemurnian di dunia jika kita dikompromikan dalam kemurnian kami. Kita tidak dapat digunakan oleh Allah untuk menghentikan korupsi dosa pada orang lain jika telah rusak kita. Yesus berkata, "Kamu adalah garam dunia;?
Tetapi jika garam itu kehilangan rasanya, bagaimana harus itu berpengalaman Hal ini kemudian tidak baik untuk apa-apa melainkan untuk dibuang dan diinjak-injak oleh manusia" (Matius 5:13).
Ini adalah orang Kristen yang berdiri untuk apa yang benar. Ini adalah orang Kristen yang berbicara menentang apa yang salah. Ini adalah orang Kristen yang selalu di garis depan setiap usaha di seluruh dunia untuk membantu orang-orang yang menyakiti, terlepas dari apakah mereka memiliki iman. Itulah apa yang orang Kristen lakukan.
Kita adalah garam dunia.
Lihat, bahwa kamu hidup, bukan sebagai orang bebal tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu, karena hari-hari ini adalah jahat.
Kamis, 30 September 2010
Apakah Anda memiliki iman?
Dan Yesus berkata kepadanya, "'Jika anda dapat' Segala sesuatu adalah mungkin bagi satu yang percaya.!"
-Mark 9:23
ayat hari ini adalah salah satu ayat yang terbesar dalam Alkitab. Tapi apa artinya?
Pertama, mari saya ceritakan apa yang tidak berarti. Ini tidak berarti bahwa Tuhan akan memberikan apa pun yang Anda percaya. Anda tidak bisa hanya percaya bahwa Tuhan akan memberikan Anda sebuah merek Rolex baru. Itu bukan apa yang dia katakan.
Inilah yang Yesus mengajar. Jangan lewatkan ini!
Jika Anda percaya, maka Tuhan dapat melakukan apapun dalam hidup Anda!
Jika Anda percaya. Anda lihat, Tuhan mampu melakukan segala sesuatu, dan ia tidak mereka sesuai rencana dan sesuai dengan tujuan dan menurut kehendak-Nya.
Cara Tuhan dilepaskan ... cara kekuasaannya dilepaskan dalam hidup Anda dan saya ... adalah melalui iman! Jika Anda percaya Tuhan bisa melakukan apapun.
Jadi biarkan saya bertanya, "Berapa banyak iman yang Anda miliki?
Apakah Anda percaya?"
Apakah Anda tahu atau tidak, Anda perlu iman. Anda perlu iman hanya untuk percaya pada Tuhan setiap hari.
Sekarang, mungkin Anda pikir Anda punya semuanya bersama-sama. Anda mungkin berpikir kau cukup kuat dan cukup kuat dan cukup baik untuk membuatnya sendiri. Tapi kau tidak.
Anda perlu iman!
Itu melalui iman dalam Yesus Kristus yang memungkinkan Anda untuk mencapai hal-hal yang tidak pernah bermimpi mungkin! Jika Anda dapat percaya, segala sesuatu mungkin!
ANDA HANYA PERLU IMAN PERCAYA PADA TUHAN SETIAP HARI.
Jumat, 17 September 2010
The Holy Spirit in I Corinthians
Corinth was a seaport city Paul entered in Acts 18 on his 2nd journey. He ministered 2 years.
Corinth was a city in ancient Greece known as Vanity Fair. It was a city of:
* Materialism Antagonism
* Competition Selfishness
* Hatred Sexual immorality
In such a place a church was born. The tragedy was that instead of the church impacting Corinth, Corinth was eroding the church!
One pastor called it ‘Reverse Evangelism". The Corinthians perverse spirit had invaded the church. The Christians were:
* Carnal Worldly Indulgent
* Selfish Contentious Vengeful
* Proud Compromising
* They operated in the power of the flesh trying to do the work of God.
There was no spirit of humility. There was no sacrificial washing of one another's feet. Instead there was resentfulness, arguments, ostracism and exclusivists. They defrauded one another, sued one another, sexually violated one another and divorced one another!
They were an over spiritualized church with such bad attitudes and actions present.
Three Fantastic Elements of the Holy Spirit's Ministry
With that backdrop Paul introduces three fantastic elements of the Holy Spirit's ministry.
* He wants to transform your MINDS
* He wants to control your BODY
* He wants to reveal your MASTER
Now, join me as we find these truths:
1. The Holy Spirit wants to TRANSFORM your mind. I Corinthians 2:6-16
2. The Holy Spirit wants CONTROL your body. I Corinthians 3:16-17
3. The Holy Spirit wants to REVEAL your master through you. I Corinthians 12:13.
Galatians 5:25
If we live in the Spirit, let us also walk in the Spirit.
The two most important things in our holy religion are the life of faith and the walk of faith. He who shall rightly understand these is not far from being a master in experimental theology, for they are vital points to a Christian.
You will never find true faith unattended by true godliness; on the other hand, you will never discover a truly holy life which has not for its root a living faith upon the righteousness of Christ. Woe unto those who seek after the one without the other!
There are some who cultivate faith and forget holiness; these may be very high in orthodoxy, but they shall be very deep in condemnation, for they hold the truth in unrighteousness; and there are others who have strained after holiness of life, but have denied the faith, like the Pharisees of old, of whom the Master said, they were "whitewashed sepulchres." We must have faith, for this is the foundation; we must have holiness of life, for this is the superstructure. Of what service is the mere foundation of a building to a man in the day of tempest?
Can he hide himself therein?
He wants a house to cover him, as well as a foundation for that house.
Even so we need the superstructure of spiritual life if we would have comfort in the day of doubt. But seek not a holy life without faith, for that would be to erect a house which can afford no permanent shelter, because it has no foundation on a rock Let faith and life be put together, and, like the two abutments of an arch, they will make our piety enduring. Like light and heat streaming from the same sun, they are alike full of blessing.
Like the two pillars of the temple, they are for glory and for beauty. They are two streams from the fountain of grace; two lamps lit with holy fire; two olive trees watered by heavenly care.
O Lord, give us this day life within, and it will reveal itself without to Thy glory.
Corinth was a city in ancient Greece known as Vanity Fair. It was a city of:
* Materialism Antagonism
* Competition Selfishness
* Hatred Sexual immorality
In such a place a church was born. The tragedy was that instead of the church impacting Corinth, Corinth was eroding the church!
One pastor called it ‘Reverse Evangelism". The Corinthians perverse spirit had invaded the church. The Christians were:
* Carnal Worldly Indulgent
* Selfish Contentious Vengeful
* Proud Compromising
* They operated in the power of the flesh trying to do the work of God.
There was no spirit of humility. There was no sacrificial washing of one another's feet. Instead there was resentfulness, arguments, ostracism and exclusivists. They defrauded one another, sued one another, sexually violated one another and divorced one another!
They were an over spiritualized church with such bad attitudes and actions present.
Three Fantastic Elements of the Holy Spirit's Ministry
With that backdrop Paul introduces three fantastic elements of the Holy Spirit's ministry.
* He wants to transform your MINDS
* He wants to control your BODY
* He wants to reveal your MASTER
Now, join me as we find these truths:
1. The Holy Spirit wants to TRANSFORM your mind. I Corinthians 2:6-16
2. The Holy Spirit wants CONTROL your body. I Corinthians 3:16-17
3. The Holy Spirit wants to REVEAL your master through you. I Corinthians 12:13.
Galatians 5:25
If we live in the Spirit, let us also walk in the Spirit.
The two most important things in our holy religion are the life of faith and the walk of faith. He who shall rightly understand these is not far from being a master in experimental theology, for they are vital points to a Christian.
You will never find true faith unattended by true godliness; on the other hand, you will never discover a truly holy life which has not for its root a living faith upon the righteousness of Christ. Woe unto those who seek after the one without the other!
There are some who cultivate faith and forget holiness; these may be very high in orthodoxy, but they shall be very deep in condemnation, for they hold the truth in unrighteousness; and there are others who have strained after holiness of life, but have denied the faith, like the Pharisees of old, of whom the Master said, they were "whitewashed sepulchres." We must have faith, for this is the foundation; we must have holiness of life, for this is the superstructure. Of what service is the mere foundation of a building to a man in the day of tempest?
Can he hide himself therein?
He wants a house to cover him, as well as a foundation for that house.
Even so we need the superstructure of spiritual life if we would have comfort in the day of doubt. But seek not a holy life without faith, for that would be to erect a house which can afford no permanent shelter, because it has no foundation on a rock Let faith and life be put together, and, like the two abutments of an arch, they will make our piety enduring. Like light and heat streaming from the same sun, they are alike full of blessing.
Like the two pillars of the temple, they are for glory and for beauty. They are two streams from the fountain of grace; two lamps lit with holy fire; two olive trees watered by heavenly care.
O Lord, give us this day life within, and it will reveal itself without to Thy glory.
06f155d9-fb6d-42b2-8b32-4d71169c6232
1.03.01
护理铸造
同样,你们年幼的,也要顺服年长的。是啊,你们都受到另一个人,并以谦卑束腰:上帝阻挡骄傲的人,赐恩给谦卑的人。因此,自卑在神大能的手,他可能会在适当的时候高举你:铸造全部身心投入照顾他,因为他为你顾念。彼前5:5-7,
彼得是个渔夫。它的小延伸想像,他的生活影响了他的事工和他的著作。至少,这就是我注意到,当我读到他的一个最被引用的诗句,关于“铸造”我们的忧虑之一。
这个词用在这里彼得“演员”是一个不太正常的。另外一次是在这个词epirrhipto新约路加福音19:35中使用的是:“他们抛在了小马的衣服,和他们耶稣骑上。” Epirrhipto手段“抛出后,或地方时。”
记住这一点现在像你想像的...
你是彼得。你在一条船,漂浮在广阔的水体。你的捕鱼方法不是棒盘式。相反,你有这样的纠结,扭曲的质量那是你的网。它的沉重,沉重的负担。辛勤工作的自己。
即便如此,你把这个潮湿的,繁琐的事情...而你又把它离你而去。放弃它。让它落在海满怀信心。给它保佑。
净代表你的“关心”,你的忧虑...无论是重你。不要在你的船携带它,那不是它的。信不信由你,它有一个目的。也就是说,你自己关心的信任它的非常强大的武器是存在的唯一理由支持你扭曲的质量。
那时会发生什么?
那么,让我们这些关心检查。来吧,牵引了网。机会是,它可能只是鱼爆满。具有折腾了简单的动作后,你把你的烦恼有余回来?没有谦虚地提供你的网到一让你漂浮带回了满足需要的收益率?会发生什么,如果你一直没有举行大规模的那么重,雕花在它自己在你的小船?是啊,没什么。
什么是我在一个纠缠你?财政?婚姻?
独身?
一个干涸的精神生活?所有以上?
让它如此。以从你的肩膀是扭曲的事情和哈克在海洋出来。你可以相信上帝。这是你的提交,交出的行为。彼得告诉我们,这是谦逊的道路。承认所有的网络修补是不是做的事情,在任何鱼带,你们得人渔夫。所以,真正夹头它发布出来。
顺其自然地在他身上。甚至不问为什么,因为彼得告诉我们,为什么:上帝关心你。你是他自己的“照顾”。他要给你注册自己的目的。
当他呼吁您检查再次对这些关心,只是要对所涉及到的表面准备。
套住的事物可以成为祝福,而不是一个圈套时给主。
相交信仰与生命:你有没有处理一个真正的渔民的网呢?我没有,但我打算让我的手,一看究竟有多大,谁料,重它。要了解它是如何工作。
要问你如何知道在哪里设置下来的水,以及有多少鱼可以造就。制作您自己的网关心和焦虑,身体在神的恩典海洋一扔出来。
06f155d9-fb6d-42b2-8b32-4d71169c6232
1.03.01
Meluruskan kesalahan
Yohanes 15:08Dengan ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu Anda berbuah banyak, dan terbukti menjadi murid-murid-Ku
Bagaimana Anda tahu kalau Anda sedang dipimpin oleh Roh atau daging?
Sangat sederhana: Lihatlah perilaku Anda. Jika Anda menanggapi situasi yang diberikan oleh cinta berolahraga, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan pengendalian diri, Anda mengikuti memimpin Roh (Galatia 5:22, 23). Jika reaksi Anda dan tanggapan mencerminkan perbuatan daging yang tercantum dalam Galatia 5:19-21, Anda mengikuti daging.
Apa yang Anda lakukan ketika Anda menemukan Anda tidak berjalan oleh Roh?
Mengakui untuk apa itu. Anda telah sadar atau tidak sadar memilih untuk hidup mandiri Allah dengan berjalan menurut daging. Berjalan menurut Roh adalah saat-demi-saat, pengalaman sehari-demi-hari. Akui dosa Anda kepada Tuhan, mencari pengampunan dari siapapun yang mungkin Anda miliki tersinggung, menerima pengampunan, dan dipenuhi dengan Roh.
Berikut adalah beberapa hal untuk dipertimbangkan saat Anda dihadapkan dengan meluruskan kesalahan kedagingan.
Pertama, ruang lingkup pengakuan Anda seharusnya hanya seluas lingkup pelanggaran Anda. Jika Anda mengecam saudara dengan kata-kata marah, Anda hanya perlu mengaku kepada Allah dan bahwa relatif. Jika Anda menghibur pikiran, rahasia penuh nafsu atau sikap bangga tanpa terbuka apapun, perilaku ofensif, Anda hanya perlu mengakuinya kepada Tuhan. Pengakuan secara harfiah berarti setuju dengan Tuhan. Ketika Anda mengenali respon kedagingan internal, segera mengakuinya dalam pikiran Anda. Itu saja; hanya setuju dengan Tuhan dan berjalan dalam terang.
Kedua, proses memulihkan hubungan melalui pengakuan dan pengampunan merupakan langkah pertumbuhan rohani. Peran Anda sebagai, pasangan orang tua, rekan kerja teman,, atau sesama-Kristen adalah model pertumbuhan, bukan kesempurnaan. Jika Anda mencoba untuk menyimpan sebuah depan kesempurnaan Kristen untuk mendorong orang-orang kudus dan memenangkan orang berdosa, lupakan saja, itu tidak akan terjadi. Tetapi bila Anda secara terbuka mengakui dan meminta maaf atas pilihan kedagingan Anda, Anda model jenis pertumbuhan rohani yang akan menyentuh orang-orang kudus dan orang berdosa sama.
Doa: Tuhan, saya kadang-kadang hidup menurut daging. Isi saya dengan Roh Kudus-Mu sehingga buah Roh akan nyata dalam hidup saya hari ini.
Memenangkan Pertempuran
"Untuk senjata peperangan kami tidak duniawi, tetapi kuat dalam Tuhan untuk merobohkan benteng-benteng, casting turun argumen dan setiap hal tinggi yang meninggikan dirinya sendiri terhadap pengetahuan tentang Tuhan, membawa setiap pikiran menjadi tawanan ketaatan Kristus"
2 Korintus 10:4-5
Apakah Anda tahu bahwa ada suatu peperangan yang terus menerus untuk pikiran Anda?
Banyak dari kita menyadari bahwa ada pertempuran terjadi di pikiran kita, tetapi pertempuran sesungguhnya adalah untuk mengendalikan pikiran kita. Ini mungkin terdengar sedikit seperti fiksi ilmiah dan aneh tapi itu hanya apa musuh kita ingin kita untuk berpikir.
Kita berada dalam peperangan rohani setiap hari untuk mengendalikan pikiran kita. Bagi sebagian dari kita, intensitas pemikiran yang bertentangan dapat menyiksa kami selama berjam-jam. Bagi orang lain dari kita, kita telah belajar mengendalikan pikiran sehingga kita melakukan apa pun untuk menekan pikiran-pikiran. Terlepas dari bagaimana kita menangani mereka, mereka masih ada.
Satu-satunya senjata efektif yang bisa kita gunakan adalah yang diberikan kepada kita oleh Allah. Senjata dari daging, seperti citra mental atau berpikir positif tidak akan membawa kita kemenangan yang Tuhan bagi kita. Banyak orang menggunakan alat tersebut dan klaim hasil dramatis, tetapi penipuan yang berbahaya.
Mengapa?
Karena fokus dan kekuasaan ditempatkan sepenuhnya pada kita, bukan pada Tuhan. Kekuatan banyak kita pikir kita miliki dalam diri kita, kekuatan lebih Setan memiliki lebih dari kita. Menakutkan pikir?Mari kita pergi untuk daya nyata dan belajar untuk membawa pikiran kita sebelum Kristus.
Apakah Anda dalam pertempuran hari ini hal-hal dalam pikiran anda?
Ada dua hal yang harus dimasukkan ke dalam rutinitas harian Anda. Pertama, buka Alkitab anda dan membaca setidaknya satu ayat di pagi hari. Gunakan kebaktian atau Mazmur atau Peribahasa, apa pun yang bekerja untuk Anda. Kedua, mengambil apa yang Anda telah membaca dan meminta Tuhan untuk menaruh firman-Nya ke dalam pikiran Anda sepanjang hari.
Jika Anda akan melakukan hal ini setiap hari, waktu Anda akan mulai mengingat kata-kata Allah dan akan berpikir tentang mereka karena Roh-Nya akan membawa mereka ke pikiran Anda. Untuk hal-hal yang Anda sedang berjuang dengan di pikiran Anda, mulai berbicara kepada Tuhan tentang mereka. Berdoalah bahwa kata-kata-Nya akan membawa kenyamanan dan harapan daripada siksaan dan rasa bersalah.
Biarkan Tuhan berjuang untuk Anda dengan membiarkan Dia memiliki kontrol atas pikiran Anda, daripada mencoba untuk menangani sendiri.
Simak
Baca secara fonetik
06f155d9-fb6d-42b2-8b32-4d71169c6232
1.03.01
Misa di Katedral Hagia Sophia
Kantor berita resmi Anatolia melaporkan pada hari Jumat bahwa sekitar 250 orang-orang Kristen Ortodoks yang telah merencanakan untuk merayakan Misa di Katedral Hagia Sophia, Turki membatalkan perjalanan sebelumnya.
Badan ini mengutip pemimpin kelompok Chris Spiro mengatakan mereka telah membatalkan kunjungan setelah menerima pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki jumlah untuk melarang masuknya Turki.
Pembentukan liturgi akan menjadi tantangan dengan hukum Turki melarang pembentukan upacara keagamaan seperti sekarang museum.
Pejabat Kementerian Luar Negeri Turki sebelumnya mengatakan bahwa Ankara dapat mencegah kelompok memasuki Turki jika mewakili ancaman keamanan.
Dan mengangkat pemerintah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, pembatasan doa Kristen di situs lain sebagai bagian dari upaya yang dipimpin oleh Uni Eropa untuk meningkatkan hak asasi manusia. Tetapi telah mengesampingkan pembentukan upacara agama di Hagia Sophia.
Dan untuk mencegah sebuah undang-undang disahkan di Turki pada tahun tiga puluhan Muslim dan ibadah Kristen di Hagia Sophia, yang telah menjadi katedral terbesar dalam milenium Kristen secara penuh sebelum beralih ke Utsmani menjadi masjid pada abad kelima belas.
Konstantinopel pada tahun 1453. "
Istanbul - sebelumnya dikenal Konstantinopel - kursi Kekaisaran Bizantium Yunani sampai 1453. Dan memutar Katedral Hagia Sophia menjadi museum setelah pembentukan Turki modern pada tahun 1923.
diharapkan bahwa kelompok tiba ke Istanbul pada hari Jumat.
06f155d9-fb6d-42b2-8b32-4d71169c6232
1.03.01
Bawalah dia kepadaKu
Markus 9:19Bawalah dia kepadaKu.
Mendengar hal ini, Yesus berkata, "Bukan orang sehat yang membutuhkan dokter,tetapi orang sakit. . . . Sebab Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapiorang berdosa "Matius 9:12-13.
Putus asa bapak kecewa miskin berpaling dari para murid untuk Guru mereka. Anaknya dalam kondisi terburuk, dan segala cara telah gagal, tapi menyedihkan anak segera dibebaskan dari si jahat ketika orang tua dalam iman mematuhi firman Tuhan Yesus ', "Bawalah dia kepadaKu."
Anak adalah karunia berharga dari Tuhan, namun kecemasan jauh datang dengan mereka. Mereka mungkin menjadi kegembiraan besar atau kepahitan besar untuk orang tua mereka, mereka mungkin akan dipenuhi dengan Roh Allah, atau kerasukan roh jahat. Dalam semua kasus, Firman Allah memberikan kita satu tanda terima untuk menyembuhkan semua penyakit mereka, "Bawalah dia kepadaKu."
O untuk berdoa lebih menyakitkan atas nama mereka sementara mereka belum babes! Dosa ada, biarkan doa-doa kita mulai menyerang. Jeritan kita untuk anak cucu kita harus mendahului mereka menangis yang memperjanjikan munculnya aktual mereka ke dunia dosa. Pada hari-hari masa muda mereka, kita akan melihat bukti yang menyedihkan dari semangat bisu dan tuli yang tidak benar berdoa, atau mendengar suara Tuhan dalam jiwa, tetapi Yesus masih perintah, "Bawalah mereka kepada-Ku."
Ketika mereka dewasa mereka mungkin berkubang dalam dosa dan busa dengan perseteruan terhadap Allah, maka ketika hati kita melanggar kita harus ingat kata-kata Dokter besar itu, "Bawalah mereka kepada-Ku."
Janganlah pernah kita berhenti berdoa sampai mereka berhenti bernapas. Tidak ada kasus harapan saat Yesus hidup. Tuhan kadang-kadang menderita umatNya didorong ke sudut yang mereka eksperimental mungkin tahu bagaimana diperlukan Ia kepada mereka. anak beriman, ketika mereka menunjukkan kita ketidakberdayaan kita sendiri terhadap kebobrokan hati mereka, mendorong kita untuk melarikan diri ke kuat untuk kekuatan, dan ini merupakan berkat yang besar bagi kami.
Apapun kebutuhan pagi kami mungkin, biarkan seperti arus kuat beruang kita ke lautan cinta ilahi. Yesus segera dapat menghapus kesedihan kita, Ia senang untuk menghibur kita. Marilah kita bersegera kepada-Nya ketika Ia menunggu untuk menemui kami.
Yesus tahu siapa dia, sesuai dengan desain Allah, Yesus tahu siapa dia, menurut kebenaran Allah, dan Yesus tahu tujuannya untuk berada di sini di bumi. Semua ini memungkinkan dia untuk bersantai dan mengabaikan apa yang dipikirkan orang lain atau berkata tentang dia.
Mendengar hal ini, Yesus berkata, "Bukan orang sehat yang membutuhkan dokter,tetapi orang sakit. . . . Sebab Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapiorang berdosa "Matius 9:12-13.
Putus asa bapak kecewa miskin berpaling dari para murid untuk Guru mereka. Anaknya dalam kondisi terburuk, dan segala cara telah gagal, tapi menyedihkan anak segera dibebaskan dari si jahat ketika orang tua dalam iman mematuhi firman Tuhan Yesus ', "Bawalah dia kepadaKu."
Anak adalah karunia berharga dari Tuhan, namun kecemasan jauh datang dengan mereka. Mereka mungkin menjadi kegembiraan besar atau kepahitan besar untuk orang tua mereka, mereka mungkin akan dipenuhi dengan Roh Allah, atau kerasukan roh jahat. Dalam semua kasus, Firman Allah memberikan kita satu tanda terima untuk menyembuhkan semua penyakit mereka, "Bawalah dia kepadaKu."
O untuk berdoa lebih menyakitkan atas nama mereka sementara mereka belum babes! Dosa ada, biarkan doa-doa kita mulai menyerang. Jeritan kita untuk anak cucu kita harus mendahului mereka menangis yang memperjanjikan munculnya aktual mereka ke dunia dosa. Pada hari-hari masa muda mereka, kita akan melihat bukti yang menyedihkan dari semangat bisu dan tuli yang tidak benar berdoa, atau mendengar suara Tuhan dalam jiwa, tetapi Yesus masih perintah, "Bawalah mereka kepada-Ku."
Ketika mereka dewasa mereka mungkin berkubang dalam dosa dan busa dengan perseteruan terhadap Allah, maka ketika hati kita melanggar kita harus ingat kata-kata Dokter besar itu, "Bawalah mereka kepada-Ku."
Janganlah pernah kita berhenti berdoa sampai mereka berhenti bernapas. Tidak ada kasus harapan saat Yesus hidup. Tuhan kadang-kadang menderita umatNya didorong ke sudut yang mereka eksperimental mungkin tahu bagaimana diperlukan Ia kepada mereka. anak beriman, ketika mereka menunjukkan kita ketidakberdayaan kita sendiri terhadap kebobrokan hati mereka, mendorong kita untuk melarikan diri ke kuat untuk kekuatan, dan ini merupakan berkat yang besar bagi kami.
Apapun kebutuhan pagi kami mungkin, biarkan seperti arus kuat beruang kita ke lautan cinta ilahi. Yesus segera dapat menghapus kesedihan kita, Ia senang untuk menghibur kita. Marilah kita bersegera kepada-Nya ketika Ia menunggu untuk menemui kami.
Yesus tahu siapa dia, sesuai dengan desain Allah, Yesus tahu siapa dia, menurut kebenaran Allah, dan Yesus tahu tujuannya untuk berada di sini di bumi. Semua ini memungkinkan dia untuk bersantai dan mengabaikan apa yang dipikirkan orang lain atau berkata tentang dia.
Rabu, 15 September 2010
Bagaimana saya tahu mana agama yang benar?
Tidak diragukan bahwa banyaknya agama yang berbeda dalam dunia menyulitkan untuk mengetahui mana yang benar. Pertama-tama, mari kita memikirkan beberapa pemikiran mengenai topik ini secara umum dan kemudian melihat bagaimana seseorang dapat mendekati topik itu dengan cara yang benar-benar dapat mencapai kesimpulan yang benar mengenai Allah. Tantangan jawaban yang berbeda terhadap isu tertentu tidak terbatas hanya pada topik agama. Misalnya, 100 siswa matematika diberikan pertanyaan yang sulit untuk mereka selesaikan, dan kemungkinan banyak yang akan memberi jawaban yang salah. Namun apakah ini berarti tidak ada jawaban yang benar? Bukan demikian. Mereka yang menjawab salah hanya perlu diperlihatkan kesalahannya dan mengetahui teknik yang diperlukan untuk mendapat jawaban yang benar.
Bagaimana kita mendapatkan kebenaran mengenai Allah? Kita menggunakan metodologi yang sistematis yang dirancang untuk memisahkan kebenaran dari kesalahan dengan menggunakan berbagai tes kebenaran, di mana hasil akhirnya adalah sekumpulan kesimpulan yang benar. Dapatkah Anda membayangkan hasil akhir yang akan dicapai oleh seorang ilmuwan kalau dia pergi ke lab dan mulai mencampur berbagai zat tanpa irama atau alasan? Atau kalau seorang dokter mulai mengobati seorang pasien dengan obat secara acak sambil berharap dia akan sembuh? Ilmuwan maupun dokter tidak menggunakan pendekatan semacam ini; sebaliknya mereka menggunakan metode yang sistematis, yang metodis, logis, dapat dibuktikan, dan terbukti menghasilkan hasil akhir yang benar.
Kalau demikian, mengapa teologia – kajian mengenai Allah – harus berbeda? Mengapa percaya bahwa teologia dapat didekati secara sembarangan dan secara tidak disiplin dan pada akhirnya menghasilkan kesimpulan yang benar? Sayangnya, ini adalah pendekatan yang dilakukan oleh banyak orang, dan inilah salah satu alasan mengapa ada begitu banyak agama. Setelah mengatakan itu, kita kembali kepada pertanyaan bagaimana kita dapat mencapai kesimpulan yang benar mengenai Allah. Pendekatan sistematis bagaimana yang harus digunakan? Pertama-tama, kita perlu menentukan kerangka kerja untuk menguji berbagai klaim mengenai kebenaran, dan kemudian kita membutuhkan peta yang dapat diikuti untuk mencapai kesimpulan yang benar. Berikut ini adalah sebuah kerangka kerja yang baik untuk digunakan:
1. Konsistensi logis - klaim dari suatu sistem kepercayaan harus masuk akal dan tidak bertentangan satu dengan lainnya dengan cara apa pun. Misalnya, tujuan akhir dari Budhisme adalah menghapuskan semua keinginan. Namun untuk dapat menghapuskan keinginan orang harus menginginkan, ini bertentangan dan merupakan prinsip yang tidak logis.
2. Kecukupan empiris - apakah ada bukti yang mendukung sistem kepercayaan itu (baik bukti rasionil, bukti dari luar, dll)? Jelas diperlukan bukti untuk klaim penting yang dibuat supaya apa yang dikatakan dapat diverifikasikan. Misalnya, Mormon mengajarkan bahwa Yesus tinggal di Amerika Utara. Namun sama sekali tidak ada bukti, baik arkeologis, maupun lainnya, yang mendukung klaim itu.
3. Relevansi eksistensial – sistem kepercayaan itu harus menuruti realita sebagaimana yang kita kenal, dan harus menghasilkan perbedaan dalam hidup penganutnya. Deisme, misalnya, mengklaim bahwa Allah melemparkan dunia yang berputar ke dalam alam raya dan tidak berinteraksi dengan yang berdiam di dalamnya. Bagaimana dampak kepercayaan semacam itu bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari? Singkatnya, tidak ada.
Kerangka kerja di atas, ketika diterapkan pada agama, akan mengarahkan seseorang pada pandangan yang benar akan Allah dan akan menjawab empat pertanyaan besar mengenai hidup:
1. Asal mula - dari mana kita berasal?
2. Etika – bagaimana seharusnya kita hidup?
3. Makna - apa tujuan hidup?
4. Nasib - ke mana arah umat manusia?
Namun bagaimana orang dapat menerapkan kerangka kerja ini dalam pencarian akan Allah? Pendekatan tanya/jawab langkah demi langkah adalah cara terbaik untuk digunakan. Menyaring daftar pertanyaan yang mungkin akan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah kebenaran mutlak itu ada?
2. Apakah rasio dan agama bisa dicampurkan?
3. Apakah Allah ada?
4. Dapatkah Allah dikenal?
5. Apakah Yesus itu Allah?
6. Apakah Allah memperdulikan saya?
Pertama-tama kita perlu mengetahui apakah kebenaran mutlak itu ada. Kalau tidak ada, maka kita tidak bisa mengetahui apa pun secara pasti (rohani atau bukan), dan kita akan menjadi seorang agnostik, tidak yakin apakah kita bisa betul-betul mengetahui sesuatu, atau seorang pluralis, menerima setiap posisi karena kita tidak pasti mana, kalaupun ada, yang benar.
Kebenaran mutlak didefinisikan sebagai yang sesuai dengan realita, yang sesuai dengan obyeknya, menyatakan sebagaimana adanya. Beberapa orang mengatakan bahwa tidak ada yang namanya kebenaran mutlak, namun bersikap seperti ini menghancurkan diri sendiri. Misalnya, kaum relativis mengatakan, "Semua kebenaran itu relatif," namun orang harus bertanya: apakah pernyataan itu benar secara mutlak? Kalau begitu, berarti kebenaran mutlak ada; kalau tidak, kenapa pikirkan? Postmodernisme tidak menerima kebenaran apa pun, namun postmodernisme menerima paling sedikit satu kebenaran mutlak: postmodernisme adalah benar adanya. Pada akhirnya, kebenaran mutlak tak dapat disangkali
Lebih lanjut lagi, kebenaran mutlak pada dasarnya bersifat sempit dan menolak yang berlawanan. Dua tambah dua sama dengan empat, tidak ada jawaban lain yang mungkin. Butir ini penting adanya saat membandingkan sistem kepercayaan dan pandang dunia yang berbeda. Kalau suatu sistem kepercayaan memiliki komponen yang terbukti kebenarannya, maka sistem kepercayaan lain yang memiliki klaim yang berlawanan pastilah salah. Lagi pula, kita harus ingat bahwa kebenaran yang mutlak tidak dipengaruhi oleh ketulusan dan keinginan. Tidak peduli berapa tulusnya seseorang dalam percaya kepada dusta, itu tetap dusta. Tidak ada keinginan dalam dunia yang dapat membenarkan apa yang salah.
Jawaban dari pertanyaan pertama adalah kebenaran mutlak itu ada. Karena itu, agnostisme, postmodernisme, relativisme and skeptisime semuanya adalah posisi yang salah.
Hal ini membawa kita kepada pertanyaan berikutnya mengenai apakah akal/logika dapat digunakan dalam soal agama. Ada yang mengatakan tidak mungkin, namun – mengapa tidak? Yang benar adalah, logika itu vital ketika menganalisa klaim rohani karena logika membantu kita memahami mengapa ada klaim yang harus ditolak sementara yang lainnya diterima. Logika sangat penting dalam membongkar pluralisme (yang mengatakan bahwa semua klaim kebenaran, bahkan yang saling bertentangan pun, adalah benar dan sah).
Misalnya, Islam dan Yudaisme mengklaim bahwa Yesus bukan Allah, sementara keKristenan mengklaim Dia adalah Allah. Salah satu hukum dasar dari logika adalah hukum tidak-bertentangan, yang mengatakan bahwa sesuatu tidak bisa merupakan "A" dan "bukan-A" pada saat bersamaan dan dalam pengertian yang sama. Menerapkan hukum ini kepada klaim Yudaisme, Islam dan keKristenan berarti bahwa salah satunya benar sementara yang dua salah. Yesus tidak bisa merupakan Allah dan sekaligus bukan Allah. Digunakan secara patut, logika adalah senjata yang ampuh untuk melawan pluralisme karena menunjukkan bahwa klaim yang bertentangan terhadap kebenaran tidak mungkin sama benarnya. Pemahaman ini merobohkan cara berpikir "benar untuk kamu namun tidak benar untuk saya."
Logika juga membuang analogi “semua jalan menuju ke Roma” yang digunakan oleh para penganut pluralis. Logika menunjukkan bahwa setiap sistem kepercayaan memiliki tanda-tanda masing-masing yang menunjuk pada lokasi yang pada akhirnya berbeda. Logika memperlihatkan bahwa ilustrasi yang tepat untuk pencarian kebenaran rohani adalah seperti jalan yang rumit - satu jalur menuntun sampai kepada kebenaran, sementara semua lainnya buntu. Semua kepercayaan memiliki kesamaan di permukaan, namun dalam inti pengajaran mereka amat berbeda.
Kesimpulannya adalah bahwa Anda dapat menggunakan akal dan logika dalam urusan agama. Karena itu, pluralisme (kepercayaan bahwa semua klaim kebenaran sama benar dan sahnya) dibuang karena tidak logis dan bertentangan dengan kepercayaan bahwa klaim kebenaran yang bertentangan bisa sama benarnya.
Berikutnya pertanyaan yang besar: apakah Allah ada? Kaum ateis dan naturalis (yang tidak menerima apa pun selain dunia fisik mengatakan “tidak.” Sekalipun sepanjang sejarah pertanyaan ini sudah banyak ditulis dan diperdebatkan, tidaklah sulit untuk menjawabnya. Untuk memberinya bobot yang pantas, Anda pertama-tama harus menanyakan pertanyaan ini: Mengapa kita memiliki sesuatu dan bukannya sama sekali tidak ada? Dengan kata lain, bagaimana Anda dan semua yang lainnya bisa ada? Dukungan untuk Allah dapat disajikan dengan amat sederhana:
Ada sesuatu.
Sesuatu tidak berasal dari yang tidak ada.
Karena itu Pribadi yang kekal itu ada.
Anda tidak dapat menyangkal bahwa Anda itu ada karena Anda harus ada baru dapat menyangkali keberadaan Anda (yang menghancurkan diri sendiri), jadi premis pertama di atas benar adanya. Tidak ada orang yang percaya bahwa Anda bisa mendapatkan sesuatu dari yang tidak ada (yaitu, “tidak ada” bisa menghasilkan alam raya), jadi premis yang kedua benar adanya. Karena itu, premis yang ketiga pasti benar – ada Pribadi yang kekal yang bertanggung jawab untuk segala yang ada.
Ini adalah posisi yang tidak akan disangkali oleh orang ateis yang berpikir; mereka hanya mengklaim bahwa alam raya adalah sang pribadi kekal itu. Namun demikian, masalah dengan kedudukan itu adalah semua bukti ilmiah menunjuk pada fakta bahwa alam raya memiliki awal (“letusan besar”). Dan segala sesuatu yang memiliki awal harus memiliki penyebab; oleh karena itu, alam raya memiliki penyebab dan tidak kekal. Karena kedua sumber kekekalan adalah alam semesta yang kekal (terbukti tidak benar) atau Pencipta yang kekal, maka kesimpulan logis adalah Allah itu ada. Menjawab keberadaan Allah secara pasti menghapuskan ateisme sebagai sistem kepercayaan yang sah.
Kesimpulan ini tidak berbicara apa-apa mengenai Allah seperti apa yang ada, namun yang mengagumkan adalah hal ini menyapu satu hal – kesimpulan ini menyingkirkan semua agama panteistik. Semua pandang dunia panteistik mengatakan bahwa alam semesta adalah Allah dan bersifat kekal. Dan pernyataan ini salah adanya. Jadi Hinduisme, Budhisme, Jainisme dan semua agama panteistik tersingkir dari sistem kepercayaan yang sah.
Lebih lanjut lagi, kita mempelajari beberapa hal yang menarik mengenai Allah yang menciptakan alam semesta ini. Dia:
• Bersifat supranatural (Dia berada di luar ciptaan-Nya)
• Dia sangat berkuasa (sanggup menciptakan semua yang diketahui)
• Kekal (ada pada diriNya sendiri, karena Dia berada di luar waktu dan ruang)
• Mahahadir (Dia menciptakan ruang dan tidak dibatasi oleh ruang)
• Tanpa batas waktu dan tidak berubah (Dia menciptakan waktu)
• Tidak bersifat materi (karena Dia melampaui ruang)
• Pribadi (yang tidak bersifat pribadi tidak dapat menciptakan kepribadian).
• Perlu (segala sesuatu bergantung kepadaNya)
• Tidak terbatas dan tunggal (tidak bisa ada dua yang tidak terbatas)
• Beraneka ragam, namun bersatu (sebagaimana alam menunjukkan keanekaragaman)
• Berakal budi (sangguo menciptakan segalanya)
• Moral (tidak ada hukum moral yang bisa ada tanpa pemberi hukum)
• Peduli (kalau tidak, tidak akan ada hukum moral yang diberikan)
Pribadi ini memperlihatkan ciri-ciri yang amat serupa dengan Allah Yudaisme, Islam dan keKristenan, yang menariknya adalah satu-satunya iman inti yang masih tesisa setelah ateisme dan panteisme dihapuskan. Perhatikan bahwa salah satu pertanyaan besar dalam hidup (asal mula) sekarang terjawab: kita tahu dari mana asal usul kita.
Hal ini membawa kita kepada pertanyaan berikut: dapatkah kita mengenal Allah? Pada titik ini, perlunya agama digantikan oleh sesuatu yang lebih penting – perlunya pewahyuan. Agar umat manusia dapat mengenal Allah ini dengan baik, tergantung pada Allah untuk mewahyukan diri-Nya kepada ciptaan-Nya. Yudaisme, Islam dan keKristenan semua mengklaim memiliki kitab yang adalah wahyu Allah kepada manusia, namun pertanyaannya adalah yang mana (kalau ada) yang benar? Tanpa memperdulikan perbedaan-perbedaan kecil, ada dua pertentangan yang utama, yaitu 1) Alkitab Perjanjian Baru 2) pribadi Yesus Kristus. Islam dan Yudaisme keduanya mengklaim bahwa Alkitab Perjanjian Baru tidak benar dalam klaimnya, dan keduanya menolak bahwa Yesus adalah Allah yang berinkarnasi, sementara keKristenan menerima keduanya sebagai benar.
Tidak ada kepercayaan di atas bumi ini yang dapat mengimbangi segunung bukti yang mendukung keKristenan. Mulai dari besarnya jumlah naskah-naskah kuno, mulai dari yang paling awal yaitu dokumen yang tertanggalkan pada saat para saksi mata masih hidup (beberapa hanya 15 tahun setelah kematian Kristus), sampai pada banyaknya kisah (sembilan penulis untuk 27 kitab Perjanjian Baru), sampai pada bukti arkeologis - tidak ada satupun yang bertentangan dengan satu klaim pun dari Perjanjian Baru - sampai pada fakta bahwa para rasul sampai mati pun mengklaim bahwa mereka telah melihat apa yang dilakukan oleh Yesus dan bahwa Dia bangkit kembali dari kematian, keKristenan menentukan standar dalam penyediaan bukti untuk mendukung klaimnya. Otentisitas historis Perjanjian Baru - bahwa PB menyajikan kisah yang sejati mengenai peristiwa yang sebenarnya sebagaimana terjadinya - adalah satu-satunya kesimpulan yang tepat begitu semua bukti sudah ditelaah.
Mengenai Yesus, orang mendapatkan hal yang amat menarik mengenai Dia - Dia mengklaim sebagai Allah dalam wujud manusia. Kata-kata Yesus sendiri (e.g. “Sebelum Abraham dilahirkan Aku sudah ada), perbuatan-Nya (e.g. mengampuni dosa, menerima penyembahan), hidup-Nya yang tanpa dosa dan penuh mujizat (yang digunakan-Nya untuk membuktikan kebenaran klaim-Nya dibandingkan klaim-klaim yang bertentangan), dan kebangkitan-Nya semua mendukung klaim-Nya bahwa Dia adalah Allah. Penulis Perjanjian Baru menegaskan fakta ini berulang-ulang dalam tulisan mereka.
Kalau Yesus adalah Allah, maka apa yang Dia katakan pastilah benar. Dan kalau Yesus mengatakan bahwa Alkitab tanpa salah dan benar dalam segala yang dikatakan (dan Dia mengatakan demikian), hal ini berarti bahwa Alkitab adalah benar dalam apa yang dikatakan. Sebagaimana yang telah kita pelajari, dua klaim kebenaran yang berlawanan tidak mungkin benar kedua-duanya. Jadi segala sesuatu dalam Qur’an Islam atau tulisan Yudaisme yang bertentangan dengan Alkitab tidak mungkin benar. Kenyataannya, baik Islam maupun Yudaisme gagal karena keduanya mengatakan bahwa Yesus bukan Allah yang berinkarnasi, sementara bukti memperlihatkan bahwa Dia adalah demikian. Dan karena kita betul-betul dapat mengenal Allah (karena Dia telah mengungkapkan diri-Nya dalam firmanNya yang tertulis dan dalam Kristus), segala bentuk agnostisisme dapat ditolak. Akhirnya, pertanyaan besar lainnya mengenai kehidupan terjawab – yaitu mengenai etika – karena Alkitab mengandung instruksi yang jelas mengenai bagaimana umat manusia harus hidup.
Alkitab yang sama memproklamirkan bahwa Allah amat peduli kepada umat manusia dan menghendaki agar semua mengenal Dia dengan intim. Bahkan Dia begitu pedulinya sampai Dia menjadi manusia untuk memperlihatkan kepada ciptaan-Nya bagaimana Dia sebenarnya. Ada banyak orang yang berusaha menjadi Allah, namun hanya adalah satu Allah yang menjadi manusia supaya Dia dapat menyelamatkan mereka yang amat Dia cintai dari keterpisahan kekal dengan-Nya. Fakta ini memperlihatkan relevansi eksistensial keKristenan dan juga menjawab kedua pertanyaan besar terakhir mengenai hidup – makna dan nasib. Setiap orang dirancang oleh Allah dengan tujuan tertentu, dan setiap orang memiliki nasib yang menantikan dia - baik hidup kekal bersama Allah atau terpisah secara kekal dari Allah. Kesimpulan ini (dan bahwa Allah menjadi manusia dalam Kristus) juga menolak Deisme, yang mengatakan bahwa Allah tidak tertarik pada urusan manusia.
Pada akhirnya kita melihat bahwa kebenaran utama mengenai Allah dapat ditemukan dan pandangan yang berbelit-belit berhasil dilalui dengan sukses dengan menguji berbagai klaim kebenaran dan secara sistematis menyingkirkan yang salah sehingga hanya kebenaran yang tersisa. Dengan menggunakan uji konsistensi logis, kecukupan empiris, dan relevansi eksistensial, ditambah dengan menanyakan pertanyaan yang benar, kesimpulan yang benar dan berdasar mengenai agama dan Allah dihasilkan. Setiap orang harus sepakat bahwa satu-satunya alasan untuk mempercayai sesuatu adalah bahwa itu benar adanya – itu saja. Sayangnya, keyakinan sejati adalah soal kehendak, dan berapa banyak pun bukti logis yang disajikan, tetap ada saja yang memilih untuk menyangkal Allah yang ada dan tidak melihat satu-satunya jalan yang sejati untuk berdamai dengan Dia.
Agama yang sejati
Agama dapat didefinisikan sebagai “kepercayaan kepada Tuhan atau penyembahan kepada dewa-dewa yang biasanya dinyatakan melalui perbuatan dan upacara” atau “sistim kepercayaan, ibadah, dll., yang lazimnya mengandung kode etik.” Lebih dari 90% penduduk dunia meganut agama tertentu. Masalahnya adalah adanya begitu banyak agama yang berbeda satu dengan yang lainnya. Apa agama yang benar? Apa agama yang sejati?
Dua unsur yang paling umum dalam agama adalah aturan dan upacara. Ada beberapa agama yang bisa dikata hanya mengandung pelbagai aturan, lakukan ini itu, dan pelbagai larangan yang harus dipatuhi supaya dipandang sebagai penganut agama yang setia, dan oleh karena itu memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dalam agama tsb. Dua contoh agama yang berdasarkan aturan adalah Islam dan Yudaisme. Islam memiliki lima rukun yang harus dipatuhi. Yudaisme memiliki ratusan perintah dan tradisi yang harus ditaati. Pada tingkatan tertentu, kedua agama ini mengklaim bahwa dengan mematuhi aturan-aturan dalam agama itu seseorang akan dipandang benar oleh Tuhan.
Agama-agama lain lebih berpusat pada upacara dibandingkan pada ketaatan pada aturan-aturan. Dengan mempersembahkan korban ini, melakukan tugas itu, ambil bagian dalam pelayanan ini, menyantap hidangan ini, dll, seseorang akan menjadi benar dengan Tuhan. Contoh yang paling jelas akan agama yang berdasarkan upacara adalah Roma Katolik. Agama Roma Katolik berpendapat bahwa dengan menerima baptisan bayi, dengan ambil bagian dalam Misa, dengan mengakui dosa kepada imam, dengan menaikkan doa kepada orang-orang suci di surga, dengan diminyaki oleh imam sebelum meninggal dunia, dll. dst., Tuhan akan menerima orang tsb. di surga setelah dia meninggal dunia. Agama Budha dan Hindu juga pada dasarnya agama yang berdasarkan upacara, namun dalam tingkat yang lebih rendah juga dapat dianggap sebagai berdasarkan aturan-aturan.
Agama yang sejati bukan berdasarkan aturan atau upacara. Agama yang sejati adalah relasi dengan Tuhan. Dua hal yang diyakini oleh semua agama adalah bahwa manusia telah terpisah dari Tuhan dan perlu diperdamaikan kembali denganNya. Agama palsu berusaha menyelesaikan masalah ini dengan menaati aturan dan upacara-upacara. Agama yang sejati menyelesaikan masalah ini dengan mengakui bahwa hanya Tuhan yang mampu memperbaiki pemisahan ini, dan Tuhan telah memperbaikinya. Agama yang sejati mengakui hal-hal sbb:
• Kita semua telah berdosa dan oleh karena itu terpisah dari Tuhan (Roma 3:23).
• Kalau tidak diperbaiki, hukuman yang adil untuk dosa ini adalah kematian dan terpisah dari Tuhan untuk selama-lamanya (Roma 6:23).
• Tuhan datang kepada kita dalam diri Yesus Kristus dan mati menggantikan kita, menanggung hukuman yang sepatutnya kita tanggung, dan bangkit dari antara orang mati sebagai bukti bahwa kematianNya merupakan pengorbanan yang cukup (Roma 5:8; 1 Korintus 15:3-4; 2 Korintus 5:21).
• Jika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat, percaya akan kematianNya sebagai pembayaran penuh untuk dosa-dosa kita, kita diampuni, diselamatkan, ditebus, diperdamaikan, dan dibenarkan oleh Allah (Yohanes 3:16; Roma 10:9-10; Efesus 2:8-9).
Agama yang sejati memang memiliki aturan dan upacara, tapi ada perbedaan yang krusial. Dalam agama yang sejati, aturan dan upacara dilaksanakan dengan rasa syukur untuk keselamatan yang Tuhan telah sediakan, BUKAN untuk memperoleh keselamatan itu. Agama yang sejati, yaitu keKristenan yang Alkitabiah, memiliki peraturan-peraturan yang harus ditaati (jangan membunuh, jangan berzinah, jangan berdusta, dll) dan upacara yang harus dilaksanakan (baptisan dan Perjamuan Kudus). Menaati aturan-aturan dan upacara-upacara ini tidak akan membenarkan orang di hadapan Tuhan. Sebaliknya, aturan-aturan dan upacara-upacara ini adalah HASIL dari relasi dengan Tuhan, oleh anugrah melalui iman di dalam Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Agama yang palsu adalah soal melakukan sesuatu (aturan dan upacara) untuk mendapat perkenanan Tuhan. Agama yang sejati menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan karena itu memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan – dan kemudian melakukan hal-hal yang benar (aturan dan upacara) sebagai pernyataan kasih kepada Tuhan dan keinginan untuk makin dekat kepadaNya.
Monoteisme
Monoteisme berasal dari kata “mono” (tunggal) dan “teisme” (kerpercayaan pada Allah). Khususnya monoteisme adalah kepercayaan pada satu Allah yang sejati yang adalah satu-satunya Pencipta, Pemelihara, dan juga Hakim dari segala makhluk. Monoteisme berbeda dari henoteisme yang adalah kepercayaan pada bermacam allah dengan satu allah yang lebih utama dari semua allah yang lain. Monoteisme juga bertolak belakang dengan politeisme yang adalah kepercayaan pada adanya banyak allah.
Ada banyak argumen yang mendukung monoteisme, termasuk di dalamnya pewahyuan khusus (Alkitab), pewahyuan alam (filosofi), dan juga antropologi sejarah. Berikut ini semuanya akan diuraikan secara amat singkat walaupun penjelasan ini tidak boleh dianggap sebagai penjelasan yang menyeluruh.
Argumen Biblika untuk monoteisme – Ulangan 4:35, “Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.” Ulangan 6:4, “ Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” Maleakhi 2:10a, “Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita?” 1 Korintus 8:6, “ namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” Efesus 4:6, “satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.” 1 Timotius 2:5, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.” Yakobus 2:19, “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Jelas bahwa bagi banyak orang tidaklah cukup untuk mengatakan bahwa hanya ada satu Allah karena Alkitab mengatakan demikian. Ini adalah karena tanpa Allah tidak ada cara untuk membuktikan bahwa Alkitab benar-benar adalah FirmanNya! Namun demikian, orang bisa saja mengatakan bahwa karena Alkitab memiliki bukti supranatural yang paling dapat diandalkan yang menguatkan apa yang diajarkan, ini dapat menjadi dasar yang meneguhkan monoteisme. Argumen yang serupa adalah kepercayaan dan pengajaran Yesus Kristus yang membuktikan bahwa Dia adalah Alah (atau paling sedikit Dia diperkenankan Allah) melalui kelahiranNya yang merupakan mujizat, kehidupanNya, dan mujizat kebangkitanNya. Allah tidak dapat berdusta atau ditipu; karena itu apa yang dpercayai dan diajarkan Yesus adalah benar adanya. Karena itu, monoteisme, sebagaimana yang dipercayai dan diajarkan Yesus, adalah benar adanya. Argumen ini mungkin tidak akan berkesan dalam bagi mereka yang tidak mengenal bukti supranatural Alkitab dan Kristus, namun ini merupakan suatu permulaan yang baik bagi mereka yang memahaminya.
Argumen historis untuk monoteisme – Argumen yang berdasarkan popularitas sangat perlu dicurigai, namun adalah menarik melihat betapa monoteisme mempengaruhi agama-agama dunia. Teori yang terkenal mengenai perkembangan agama secara evolusi berasal dari pandangan mengenai realita secara umum, dan anggapan mengenai antropologi evolutionis yang memandang kebudayaan-kebudayaan “primitif” sebagai wakil dari tahapan awal perkembangan agama. Namun ada beberapa masalah dengan teori evolusi semacam ini: (1) Perkembangan yang dilukiskan tidak pernah diamati – bahkan kenyataannya kelihatannya tidak ada peningkatan ke arah monoteisme dari kebudayaan manapun – yang terjadi malah kebalikannya. (2) Metode antropologi mendefinisikan “primitif” dengan menyamakannya dengan perkembangan tehnologi, namun ini bukanlah kriteria yang memuaskan karena dalam suatu budaya terdapat begitu banyak komponen.
(3) Tahapan-tahapan yang dimaksud sering hilang atau dilangkahi. (4) Akhrnya, kebanyakan budaya politeistik memperlihatkan sisa-sisa monoteisme dari tahap awal perkembangan mereka. Apa yang kita temukan adalah Allah yang monoteistik ini merupakan suatu pribadi, maskulin, tinggal di langit, memiliki pengetahuan dan kuasa yang luar biasa, menciptakan dunia, sumber dari moralitas yang harus kita taati, namun kita langgar dan sebagai akibatnya kita terbuang, namun jalan pendamaian sudah disediakan. Bisa dikata semua agama mengandung variasi dari Allah semacam ini pada dulunya sebelum kemudian “merosot” pada kacaunya politeisme, animisme dan sihir – bukan sebaliknya (Islam adalah kasus yang amat jarang, di mana Islam berbalik 360 derajat kembali kepada kepercayaan monoteistik). Namun sekalipun dengan pergerakan seperti ini, politeisme sering kali merupakan monoteistik atau henoteistik fungsional. Jarang ada agama politeistik yang tidak memiliki salah satu dari dewa dewi sebagai allah yang berkuasa di atas allah-allah lainnya, di mana allah-allah lainnya ini bertindak hanya sebagai pengantara.
Argumen filosofis/teologis untuk Monoteisme – Ada banyak argumen filosofis mengenai ketidakmungkinan untuk adanya lebih dari satu Allah. Banyak dari argumen ini bergantung pada posisi metafisik seseorang dalam soal natur dari realita. Dalam artikel yang begitu pendek ini adalah tidak mungkin untuk menjabarkan semua pandangan dasar metafisik ini dan kemudian memperlihatkan pandangan mereka mengenai monoteisme, tapi percayalah bahwa ada dasar-dasar filosofis dan teologis dari kebenaran-kebenaran ini yang sudah beribu tahun lamanya (dan kebanyakan tidak perlu dijelaskan lagi). Secara singkat, berikut ini adalah tiga argumen yang seseorang dapat pilih untuk diteliti (mulai dari yang kurang sulit):
1. Kalau ada lebih dari satu Allah, maka alam semesta akan kacau karena ada bermacam pencipta dan penguasa, tapi kenyataannya alam semesta tidak kacau; karena itu hanya ada satu Allah.
2. Karena Allah adalah makhluk yang sempurna, maka tidak mungkin ada Allah yang kedua karena keduanya pasti akan ada perbedaan, dan untuk berbeda dari yang sempurna berarti kurang sempurna dan bukan Allah.
3. Karena Allah ada secara tidak terbatas, maka Allah tidak bisa terbagi-bagi (karena bagian tidak dapat dijumlahkan untuk menjadi tidak terbatas). Kalau keberadaan Allah bukan hanya merupakan bagian dari diriNya (sebagaimana lazimnya bagi segala sesuatu baik yang ada maupun tidak ada), maka Allah haruslah memiliki memiliki keberadaan yang tidak terbatas. Oleh karena itu tidak mungkin ada dua makhluk yang tidak terbatas karena yang satu haruslah berbeda dari yang lainnya, dan berbeda dari keberadaan yang tidak terbatas berarti tidak ada sama sekali.
Orang mungkin bisa berargumen bahwa banyak argumen ini tidak menyingkirkan “allah-allah” tingkat yang lebih rendah, dan itu bisa saja diterima. Walaupun kita tahu bahwa ini tidaklah benar secara Alkitabiah, secara teori sama sekali tidak ada salahnya. Dengan kata lain, Allah bisa saja mencipta “allah-allah” tingkat lebih rendah, namun kenyataannya Dia tidak melakukan hal itu. Kalau Dia melakukannya, bukan saja “allah-allah” ini merupakan makhluk ciptaan yang terbatas, mungkin sangat mirip dengan para malaikat (bdk. Mazmur 82). Hal ini tidak akan merusak monoteisme yang tidak pernah mengatakan bahwa tidak ada makhluk rohani lainnya – hanya saja tidak ada Allah lainnya.
06f155d9-fb6d-42b2-8b32-4d71169c6232
1.03.01
Mendengarkan Tuhan
Yakobus 1:22-25
Belajar untuk mendengarkan Tuhan adalah suatu bagian penting dari berikut kehendak-Nya. Tuhan secara teratur berbicara kepada pengikut-Nya melalui empat sumber:
1. Alkitab. Kitab Suci adalah buku panduanNya kepada pikiran-Nya dan tindakan. Ini adalah sumber utama bagi para pengikut-Nya untuk berkonsultasi tentang segala sesuatu dalam hidup mereka. Ini berarti bahwa kita harus bertujuan untuk lebih dari sekedar membaca sedikit setiap hari. Tujuan kami adalah untuk menyerap-pesan mendengarkan bagi TUHAN untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana dan di mana untuk menerapkan FirmanNya.
2. Doa. Seperti semua teman sejati, keinginan Tuhan memberi dan menerima dalam hubungan-Nya. Oleh karena itu, doa tidak lengkap bila aku sudah selesai bicara. Aku harus tenang mulut dan pikiran supaya telinga rohani saya bisa terbuka.
3. Keadaan. Tuhan sering menunjukkan cara-Nya kepada orang-orang kudus Alkitab melalui keadaan mereka. Dia masih bekerja seperti itu hari ini. Situasi berbeda namun TUHAN tidak. Dia menggunakan kehidupan sehari-hari untuk mengungkapkan kesalahan dalam berpikir, membuka atau menutup pintu kesempatan, dan membuktikan janji-Nya benar.
4. Lainnya. Pendeta, teman, dan mentor semua dapat berbicara kebenaran ke dalam kehidupan seseorang. Tuhan menempatkan orang percaya dalam masyarakat sehingga mereka bisa didukung dan dibantu oleh orang-orang dekatnya. Dia tidak ragu-ragu untuk mengirim pesan dari mulut seseorang yang kita kenal.
TUHAN tidak menggunakan hanya satu atau dua metode ini untuk mencapai beriman. Dia berbicara melalui mereka semua. Kita perlu membiasakan telinga rohani kita, selalu mengingat bahwa pesan dari Tuhan harus setuju dengan Firman-Nya yang kudus.
TUHAN berbicara kepada Anda. Apakah Anda mendengarkan?
06f155d9-fb6d-42b2-8b32-4d71169c6232
1.03.01
Rabu, 08 September 2010
Percaya kepada Allah dengan keuangan Anda
"... Turunkan aku untuk menguji, firman TUHAN semesta alam, jika AKU tidak akan membuka jendela surga untukmu dan mencurahkan berkat bagimu sampai lebih."
- Maleakhi 3:10
Apakah Anda percaya Tuhan?
Sekarang, saya tahu Anda percaya Anda lakukan, tapi biarkan aku meminta Anda ini. Apakah Anda bersedia untuk percaya semua yang anda miliki dan semua Anda untuk Tuhan Yesus dan percaya bahwa ia mampu memenuhi setiap kerinduan hati Anda?
Anda lihat, ada banyak orang yang telah dipercaya Tuhan dengan masa depan mereka kekal tetapi tidak pernah benar-benar percaya padanya dengan keuangan duniawi mereka. Dan itulah sebabnya mengapa Allah berkata kepada kamu dan aku dalam ayat hari ini, "Turunkan aku untuk menguji dan melihat apa yang akan kulakukan aku ingin memberkati pergi kebutuhan Anda!."
Allah kita adalah dermawan berlimpah! Dan untungnya, ketika kita percaya padanya, ia tidak memberkati kita sesuai dengan keserakahan kita, tetapi untuk memenuhi kebutuhan kita. Pertimbangkan kesaksian para janda miskin di Markus 12 yang memberinya semua ke kas kuil. tindakan-nya membuktikan bahwa imannya tidak dalam bentuk uang, tapi dalam dirinya Master!
Apa uang Anda katakan tentang iman Anda? Apakah Anda percaya pada apa yang Anda miliki ... atau di dalam Dia yang memegang hidup Anda di tangannya?
Percaya kepada Allah dengan rincian kehidupan Anda. Segala yang Anda butuhkan, ia akan memasok menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam (Filipi 4:19).
OUR GOD IS ABUNDANTLY GENEROUS!
- Maleakhi 3:10
Apakah Anda percaya Tuhan?
Sekarang, saya tahu Anda percaya Anda lakukan, tapi biarkan aku meminta Anda ini. Apakah Anda bersedia untuk percaya semua yang anda miliki dan semua Anda untuk Tuhan Yesus dan percaya bahwa ia mampu memenuhi setiap kerinduan hati Anda?
Anda lihat, ada banyak orang yang telah dipercaya Tuhan dengan masa depan mereka kekal tetapi tidak pernah benar-benar percaya padanya dengan keuangan duniawi mereka. Dan itulah sebabnya mengapa Allah berkata kepada kamu dan aku dalam ayat hari ini, "Turunkan aku untuk menguji dan melihat apa yang akan kulakukan aku ingin memberkati pergi kebutuhan Anda!."
Allah kita adalah dermawan berlimpah! Dan untungnya, ketika kita percaya padanya, ia tidak memberkati kita sesuai dengan keserakahan kita, tetapi untuk memenuhi kebutuhan kita. Pertimbangkan kesaksian para janda miskin di Markus 12 yang memberinya semua ke kas kuil. tindakan-nya membuktikan bahwa imannya tidak dalam bentuk uang, tapi dalam dirinya Master!
Apa uang Anda katakan tentang iman Anda? Apakah Anda percaya pada apa yang Anda miliki ... atau di dalam Dia yang memegang hidup Anda di tangannya?
Percaya kepada Allah dengan rincian kehidupan Anda. Segala yang Anda butuhkan, ia akan memasok menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam (Filipi 4:19).
OUR GOD IS ABUNDANTLY GENEROUS!
Senin, 06 September 2010
Extravagant Worship
"I will praise you, O LORD, with all my heart" (Psalm 9:1 NIV).
Mary of Bethany shares three scenes in the Bible with her sister Martha. In her final appearance, we find her once again at a dinner party for Jesus. As usual, the men are gathered around the table and the women are absent from the scene … that is until Mary enters the room …again. Only this time she is not tere to learn. She is there to teach.
"Mary, don't forget to stir the lamb stew," Martha called from across the room. "Our guests will be here any minute."
Once again, Martha and Mary were hosting a dinner party for Jesus and His closest friends. The party was not at their home, but Simon had convinced Martha to be in charge of all the fixings. After all, there was no one better at hosting a party than Martha.
But this was a special celebration - no ordinary dinner party. Only months before, Martha and Mary had been mourning their brother, Lazarus' death. And now? And now, because of Jesus, Lazarus sat alive and well amongst his friends. He was laughing and telling jokes like he'd never seen the inside of a darkened tomb for four days. What a celebration!
How kind of Simon the leper to open his home to us, Mary mused. Oh, we must do something about his name. After all, he doesn't have leprosy any longer. Jesus healed him months ago. Just look at his skin-as smooth as a newborn babe's. After all, if he was still Simon the leper, none of us would be here.
As Mary continued to stir the stew, her mind began to stir with memories of Jesus' past three years: the helpless healed, the demon-possessed delivered, the rotting raised, the rejected restored, and the sinner saved. But Mary's soaring soul began a gradual descent as she remembered Jesus' words about His eminent death:
"The Son of Man will be betrayed to the chief priests and the teachers of the law. They will condemn Him to death and will turn Him over to the Gentiles to be mocked and flogged and crucified. On the third day He will be raised to life!"
I know our time with him is short, she thought. I can't bear the thought of losing him, and yet, I know that is why he came. That is what He has taught us all along. My heart is so heavy. What can I do to honor Him?
Mary's mind traveled to another incident in Jesus' life.
She had not witnessed it personally, but savored it as one of her most favorite moments in the recounting of Jesus' adventures: the day a sinful woman interrupted another dinner party Jesus attended. She walked right into the home of a Pharisee, brushed past all the men, knelt at Jesus' side, washed His feet with her tears and anointed them with costly nard.
Suddenly, she knew what she had to do.
"Martha, I'll be right back," Mary called.
Mary ran home and went to the secret place where her most valuable treasure was stored. She reached on the top shelf and lifted the priceless jar of pure nard - a costly perfume. Mary had been saving it for her own wedding, but now she wanted to use it for her one true love.
I want to honor Jesus. He has welcomed me as a disciple, loved me like a sister, taught me as a student, and given my brother back to me from the grave. It is the least I can do. I know His time is short. I want to honor Him now.
Beaming with anticipation, Mary ran back to Simon's home with passion and purpose. This time, the disciples were not shocked at a woman's entrance into the room of men. After three years, they had grown accustomed to Jesus' welcoming ways.
Mary carefully moved through the room and hit her mark. She stopped where Jesus reclined at the table and knelt at his feet. With a snap, she broke the neck of the alabaster jar and poured its contents on Jesus' head and feet. Something stirred inside Mary as she anointed Jesus' body. A knowing.
Then Mary unbound her hair and wiped the excess from Jesus' calloused feet. The sweet fragrance filled the room and clung to those nearby. Once they realized where the scent was coming from, a buzz of comments swarmed like the hum of bees. Some looked on with understanding approval. Some turned up their noses in pious protest.
"What a waste," one of the disciples complained. "That perfume could have been sold at a high price and the money given to the poor."
Mary's heart sank at the unwelcome comment, but Jesus quickly buoyed her spirit with encouraging words. "Why are you bothering this woman?" he asked while placing his hand on her head. "She has done a beautiful thing to me.
You'll always have the poor to take care of, but you will not always have Me here with you. Don't you get it? When she poured this perfume on my body, she did it to prepare Me for burial. I tell you the truth," Jesus announced loud enough for all to hear, "wherever this gospel is preached throughout the world, what Mary has done will also be told."
Mary lifted her eyes to meet his and her heart spilled over with love.
Let's Pray
Dear Lord, I want to be like Mary. I want to worship You no matter what anyone thinks. I want to praise You with all I've got and not be concerned if anyone thinks I am being extravagant or over-the-top.
In Jesus' Name,
Amen.
Now It's Your Turn
When Mary anointed Jesus with perfume, some of the on-lookers didn't approve. Some thought she was being extravagant and over-the-top. Has anyone ever ridiculed you because your worship was too demonstrative?
Have you ever looked down on someone else because you felt their worship was too demonstrative or emotional?
When it comes to worship, are you more concerned with what others think, or what God thinks? (I know I'm getting in your business now!)
What do you think God would say about a woman who praises Him with everything she has no matter what anyone else in the room thinks? We don't have to go any further than this story to get an idea.
Langganan:
Postingan (Atom)